Politik Luar Negeri Indonesia Pada masa Orde Lama

Dalam pandangan Presiden Soekarno, pendirian Indonesia yang bebasaktif itu, secara aktif pula harus dicerminkan dalam hubungan ekonomi dengan luar negerinyayang tidak berat sebelah ke barat atau ke timur”.Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno ini Indonesia terkenal mendapat sorotantajam oleh dunia internasional. Bukan hanya keaktifannya dan juga peranannya di kancahinternasional tetapi ide-ide serta kebijakan luar negerinya yang menjadi panutan beberapanegara pada saat itu. Masa orde lama merupakan titik awal bagi Indonesia dalam menyusunstrategi dan kebijakan luar negerinya. Dasar politik luar negeri Indonesia digagas oleh Hattadan beliau juga yang mengemukakan tentang gagasan pokok non-Blok.

Gerakan non-Blokmerupakan ide untuk tidak memihak antara blok Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat danblok Timur yang diwakili oleh USSR. Perang ideologi anatara kedua negara tersebut merebahke negara-negara lain termasuk ke negara di kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakannegara pencetus non-Blok dan menjadi negara yang paling aktif dalam menyuarakan antimemihak antara kedua blok tersebut. Indonesia juga menegaskan bahwa politik luar negerinya.

Independen (bebas) dan aktif yang hingga kini kita kenal dengan politik luar negeri bebas aktif.Indonesia merupakan salah satu negara yang berani keluar dari PBB dalam menyatakankeseriusan sikapnya.Kemudian inti dari politik luar negeri indonesia kembali dinyatakan oleh presidensoekarno  dalam  “perincian  pedoman  pelaksanaan  manifesto  politik  republik  indonesia”sekaligus merupakan garis-garis besar politik luar negei indonesia dengan Keputusan Dewan Pertimbangan Agung NP.2/ KPTS/ SD/ I/ 61 tanggal 19 Januari 1961. inti kebijakan tersebutantara lain berisi tentang sifat politik luar negeri republik indonesia yang bebas aktif, antiimperalisme dan kolonialisme, dan memiliki tujuan sebagai berikut  :

      1. mengabdi pada perjuangan untuk kemerdekaan nasional indonesia.
      2. mengabdi pada perjuangan untuk kemerdekaan nasional dari seluruh bangsa di dunia.
     3. mengabdi pada perjuangan untuk membela perdamaian di dunia.ketiga tujuan politik luar negeri tersebut pada kenyataannya tidak bisa dipisah-pisah satu dariyang lain, khususnya dalam   perjuangannya untuk membengun dunia kembali yang aman, adil,dan sejahtera.

Tetapi, pada masa ini, Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno memiliki kecenderunganuntuk menjalin hubungan yang hangat dengan Uni Soviet yang berhaluan komunis daripadatetangganya yang berlandaskan demokrasi. Sejumlah monumen persahabatan Indonesia danUni Soviet bertebaran di berbagai wilayah Indonesia yang antara lain, Stadion Utama BungKarno, Pabrik Baja Krakatau Steel, dan jalan raya di Kalimantan dari Palangkaraya ke Sampit.Pembangunan Stadion Utama Bung Karno mendapatkan bantuan lunak dari Uni Sovietsejumlah 12,5 juta Dollar AS. Stadion dibangun mulai tahun 1958 dan pembangunan tahappertama selesai pada tahun 1962Secara jelas terlihat Indonesia pada saat itu cenderung berporos ke Timur dan dekatdengan negara-negara komunis seperti Cina dan USSR dibandingkan dengan negara-negaraBarat seperti Amerika Serikat. Presiden Soekarno juga menetapkan politik luar marcusuar dimaana dibuat poros Jakarta-Peking-Phyongyang. Hal ini menyulut kontrofersi dimata duniainternasional, karena Indonesia yang awalnya menyatakan sikap sebagai negara non-Blokmenjadi berpindah haluan. Hal ini membuat tidak berjalan dengan efektifnya politik luar negeribebas aktif saat itu.Hubungan  Indonesia  dengan  Barat  tidaklah  harmonis.  Indonesia  pada  masakepemimpinan Soekarno memperlihatkan sifat-sifat militan dan cenderung konfrontatif terhadapsegala unsur yang diidentifikasi sebagai
Imperialisme.

Dalam hal ekonomi, Soekarno mengatur segala  rencana  pembangunan  ekonomi  dan  memiliki semboyan  BERDIKARI  yangmerefleksikan pendirian anti-Barat. Karena inilah, secara umum hubungan Indonesia dengannegara – negara Barat bisa dikatakan tidak harmonis.


Tugas Halaman 85
Pelaksanaan  Politik  Luar  Negri  Bebas  Aktif  Pada  Masa  Orde  Baru
Walaupun Orde Baru dianggap bobrok, namun kekuatan diplomasi Indonesia dianggap kembali pada kejayaannya dengan kembali diperhitungkannya keberadaan Indonesia dalam kancah politik dan ekonomi. Indonesia dipandang sebagai negara tempat berinvestasi yang menjanjikan dan suara Indonesia didengarkan di kawasan Asia Tenggara. Pada masa ordebaru, landasan operasional politik luar negeri indonesia kemudian semakin dipertegas denganbeberapa peraturan formal, diantaranya adalah ketetapan MPRS no. XII/ MPRS/1966 tanggal 5Juli 1966 tentang penegasan kembali landasan kebijaksanaan politik luar negeri indonesia. TAPMPRS ini menyatakan bahwa sifat politik luar negeri indonesia adalah:
1. Bebas aktif, anti-imperealisme dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinyadan  ikut  serta  melaksanakan  ketertiban  dunia  yang  berdasarkan  kemerdekaan,perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
2. Mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.Pemerintah  Orde  Baru  menyadari  bahwa  untuk  melakukan  pembangunan,  Indonesiamembutuhkan dana yang sangat besar. Karenanya kerja sama dengan negara-negara lain inimulai dibuka untuk mendapatkan bantuan luar negeri demi melaksanakan pembangunanekonomi dalam negeri. Diplomasi yang dilakukan oleh Orde Baru banyak disebut sebagai”Diplomasi  Pembangunan”  ( Diplomacy  For  Development ).  Salah  satu  hasil  diplomasipembangunan Orde Baru terkait dengan upaya untuk mendapatkan bantuan luar negeri adalah Inter-Governmental  Group  on Indonesia.
Pada tanggal 20 Februari 1967, IGGI dibentuk melalui pertemuan formal di Amsterdam yang dihadiri oleh sejumlah negara kreditor utama dan lembaga Internasional.  Diplomasi  pembangunan  Indonesia  pada  masa  awal  Orde Baru  tersebut  dapat  dikatakan berhasil dalam memperoleh bantuan luar negeri. Hal ini sesuai dengan tujuan daridiplomasi ekonomi, yaitu mengamankan resources ekonomi yang berasal dari luar negeri untukpembangunan ekonomi luar negeri. Dalam hal ini, resources ekonomi utama yang berusaha diamankan adalah bantuan luar negeri yang berasal dari negara – negara maju.


Tugas PKN halaman 75
A.    Di bidang Politik : Para anggota Dewan Politik tidak banyak melakukan korupsi.
B.     Dibidang Ekonomi :
1.      Pengolahan sumber daya alam dilakukan secara maksimal dengan bantuan tenaga ahli dan teknologi modern.
2.      Kegiatan utama penduduknya nonpertanian.
3.      Tingkat perekonomian tinggi.
4.      Tingginya tingkat pendapatan penduduk.

C.    Dibidang Sosial budaya :
1.      Sikap penerimaan secara terbuka (open minded)
2.      Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif.

3.      Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali kemajuan zaman mengubah perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada, bahkan menghilangkannya sama sekali.

D.    Dibidang Teknologi :
1.      Teknologi pangan sangat maju.
2.      Teknologi komunikasi semakin canggih dari waktu ke waktu.
3.      Teknologi kedokteran, informasi , dan IPTEK semakin canggih.

E.     Dibidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam) :
1.                  Suatu negara yang memiliki kekuatan pertahanan yang tangguh dengan didukung oleh kecanggihan alutsista akan memiliki bargaining power dan disegani oleh negara lain.
2.      Peralatan/Bekal Prajurit , meliputi Perlengkapan Operasi Personel. Dll

Negara Indonesia baiknya mengambil langkah  sebagai berikut :

1.      Pengolahan sumber daya alam dilakukan secara maksimal dengan bantuan tenaga ahli dan teknologi modern.
2.      Tingkat perekonomian tinggi.
3.      Tingginya tingkat pendapatan penduduk
4.      Teknologi pangan, komunikasi dan informasi, kedokteran, dan IPTEK harus maju.
5.  Dalam bidang Hankam harus memiliki kekuatan pertahanan yang tangguh dengan didukung oleh kecanggihan alutsista akan memiliki bargaining power dan disegani oleh negara lain dan,

6.      Peralatan/Bekal Prajurit , meliputi Perlengkapan Operasi Personel.

Dian Budiarti

Hello, I'm Dian and I'm is Casual style lovers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Play on

Instagram