cast : Sungyeol & Park Hyomi
aku baru saja pindah ke kota ini. pagi - pagi sekali aku harus membereskan semuanya, barang - barang milikku belum tersusun dengan rapi.
“ah, melelahkan sekali”
Busan, menjadi tempat untukku tinggal. entah kenapa aku bisa ingin pindah kesini. mungkin aku bosan dengan suasana Seoul. Aku adalah seorang penulis muda. Tidak, aku baru saja memulai karierku. setelah 1 buku ku diterbitkan, semoga saja banyak ide- ide yang muncul untuk bahan tulisanku.
Park Hyomi, itulah namaku. sedikit kuno. tapi aku tak peduli dengan hal itu.
….
barang - barangku kini sudah tertata rapi. indah, walaupun ruangannya tidak besar.
aku tinggal di sebuah rumah, yang cukup untuk menampungku dan barang - barangku. ruangannya nyaman. tidak sempit, dan menarik.
….
Tepat pukul 6.30 pagi, perutku sudah keroncongan dan aku harus memasak sendiri, karena tidak ada pembantu disini. aku tinggal sendiri. keluargaku, tinggal di negara yang lain.
“ah, sangat meyedihkan”
….
yah, pagi itu aku makan dengan roti panggang dan segelas susu coklat. ah, menjadi penulis itu menyenangkan. ketika oranglain pusing dengan angka angka di kepala mereka tentang kenaikan saham, seorang penulis hanya memikirkan sebuah kata yang pantas untuk dirangkai menjadi sebuah kalimat, dan bisa membius para pembacanya dengan ciri khasnya.
….
aku memulai pagi dengan membuka pintu, lalu mencoba untuk keluar. berhubung hari ini adalah weekend, aku ingin bersepeda mengitari taman.
“ah, sejuk sekali udara pagi ini”
sesekali aku mengeluarkan senyum kepada orang -orang. walaupun keluargaku tidak disini, tapi setidaknya aku merasa bahagia.
….
tubuhku mulai lelah, aku senderkan punggungku di kursi putih itu. tiba- tiba, seorang pria yang lebih tinggi dariku duduk disebelahku. aku melihat dia.
"ah, tampan sekali"
dengan wajahnya yang manis, dia tersenyum padaku, aku merasa bahagia sekali hari ini, dan akupun membalas senyum pria tampan itu.
"Sungyeol" sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
"hyo mi" akupun tersenyum dan mengulurkan tanganku.
"Kau baru disini?"
"Ia aku baru disini. kau?"
"oh pantas saja aku baru melihatmu. aku sudah lama tinggal disini. kota ini membuatku nyaman, banyak yang ingin kulakukan disini, tapi entah dengan siapa."
"oh , kau sendiri disini? memangnya apa yang ingin kau lakukan disini?" tanyaku.
"emm, ya. sudah 1 tahun aku tinggal disini. entahlah, aku masih bingung dengan ucapanku tadi."
percakapan itu terus berlangsung lama, sampai aku mengatahui tentangnya, dan sungyeol mengethaui tentangku.
aku pulang sekitar pukul 10 pagi. aku kira rumah Sunyeol dekat dengan kawasan taman tadi. ternyata tidak, aku melihatnya berlari kearah jalan rumahku. tapi dimana sungyeol tinggal?? apa dia tetanggaku??
ah sudahlah , lupakan.
....
akupun terus mengayuh sepeda yang bawa tadi. Mataku tertuju pada papan iklan baju itu,aku foto iklan itu. aku mengayuh dengan cepat, sampai Sungyeol tak terlihat oleh mataku. karena aku terlalu lama melihat papan iklan itu.
....
badanku kini sudah segar setelah mandi. aku memikirkan ide tadi dengan matang matang , agar tulisanku bisa dibaca oleh editor.
kriiiiiiiiiiing, telpon ku bunyi. aku segera mengangkatnya, barangkali itu penting. dan ternyata ia, aku ditelfon oleh editor Kim. dia adalah editor yang menangani buku pertamaku. dia memintaku untuk datang ke rumahnya pukul 7 malam nanti, dan ada hal penting yang ingin dibicarakannya.
editor Kim mengirimkan alamat dan foto rumahnya kepadaku. dan aku tahu rumah itu. tak jauh dari rumahku. jadi aku cukup jalan kaki saja.
....
pukul 7 kurang 15 aku berangkat ke rumah editor Kim. dan ketika aku sampai dirumahnya,
"ah, tapat waktu sekali kau Hyomi" kata editor Kim.
"ah, terimakasih pak editor Kim"
sekitar 1 jam aku membicarakan tentang projek ku. dan editor Kim mempercayakan semuanya padaku.
aku pulang dari rumah editor Kim sekitar pukul 8 malam. saat aku keluar dari gerbang rumahnya, tiba - tiba seseorang mengagetkanku. aku kaget dengan penampilan pria itu, dan ternyata dia "michyeoseo"
aku berlari sekencang - kencangnya. sampai tiba - tiba ada yang menarikku ke tempat gelap tertutup tanaman gantung. sepertinya dia pria, aku bisa merasakan tangannya. pria itu menutup mulutku dengan tangan kirinya, dan memegan tanganku dengan tangan kanannya. Siapa dia? aku terus berfikir seperti itu.
suara orang "michyeoseo" tadi terdengar, pria itu terus menutup mulutku dengan tangannya. aku pikir dia meyelamatkanku dari orang "michyeoseo" itu. suaranya kini hilang, mungkin dia pergi.
pria itupun mulai meleapaskan tangannya di mulutku, tapi masih memegang tanganku. lalu pria itu mengajakku keluar. dia adalah Sungyeol.
"hah? hyung sungyeol?? kenapa hyung diam disini??" tanyaku.
"maafkan aku, tadi tidak bilang itu aku. aku melihatmu dari kejauhan dan sedang dikejar orang "michyeoseo", makanya hyung kesini." jawab hyung.
"ohh, terinakasih hyung"
sungyeol hanya melempar senyum padaku tanpa berkata - kata.
"ah, hyung, kau bisa lepaskan tanganku?"
"oh maaf, aku lupa dengan pegangan ini." sambil tersipu malu.
aku hanya tersenyum malu.
...
aku berbincang bincang dengan hyung sungyeol. Saat aku akan berpisah dengannya di jalan, tiba - tiba seseorang yang tak ku kenal memukul hyung sampai ujung bibirnya berdarah, bahkan memar.
aku tak bisa menjauhkan hyung dari pukulan itu, karena aku panik sehingga gerbang rumah yang telah ku kunci tidak bisa terbuka.
hyung tergeletak, kerana dia dipukul di bagian wajah dan perutnya. aku segera membawanya kerumah.
"ah, kau berat sekali hyung"
akupun membuka kunci rumah, dan kurebahkan hyung di sofa.
aku mengambil obat luka dan plester untuknya. aku mengobatinya dengan perlahan - lahan.
"terimakasih" , kata hyung.
"untuk apa?" jawabku.
"untuk semu yang kau lakukan padaku, mulai dari kemarin sampai hari ini." jawabnya.
aku hanya tersenyum.
.....
akupun pergi ke kamar untuk mengambilkan selimut untuknya dan menyimpan obat tadi.
"kau akan kemana?" tanya hyung.
"aku akan menyimpan ini dan mengambil selimut untukmu hyung, sekarang dinging." jawabku.
hyung tersenyum.
Akupun menyelimuti hyung. saat aku akan ke kamar untuk tidur, hyung menarik tanganku, dan memegangnya dengan erat.
"kemarilah", kata hyung.
akhirnya aku tidur di bawah sofa dan tanganku dipegang erat dan disimpan di dada hyung semalaman.
....
"ah, sudah pagi ternyata. aduh, leherku terasa sakit." gumamku.
akupun beranjak bangung, tanganku ku lepaskan. dan hyung masih tertidur.
lalu cuci muka dan membuat sarapan pagi untuk kami.
saat aku memotong sayuran, tiba tiba hyung memelukku dari belakang.
aku mengambil obat luka dan plester untuknya. aku mengobatinya dengan perlahan - lahan.
"terimakasih" , kata hyung.
"untuk apa?" jawabku.
"untuk semu yang kau lakukan padaku, mulai dari kemarin sampai hari ini." jawabnya.
aku hanya tersenyum.
.....
akupun pergi ke kamar untuk mengambilkan selimut untuknya dan menyimpan obat tadi.
"kau akan kemana?" tanya hyung.
"aku akan menyimpan ini dan mengambil selimut untukmu hyung, sekarang dinging." jawabku.
hyung tersenyum.
Akupun menyelimuti hyung. saat aku akan ke kamar untuk tidur, hyung menarik tanganku, dan memegangnya dengan erat.
"kemarilah", kata hyung.
akhirnya aku tidur di bawah sofa dan tanganku dipegang erat dan disimpan di dada hyung semalaman.
....
"ah, sudah pagi ternyata. aduh, leherku terasa sakit." gumamku.
akupun beranjak bangung, tanganku ku lepaskan. dan hyung masih tertidur.
lalu cuci muka dan membuat sarapan pagi untuk kami.
saat aku memotong sayuran, tiba tiba hyung memelukku dari belakang.
"terimakasih" kata hyung.
Terasa begitu lama, dan saat itupun sungyeol melepaskan pelukannya, lalu mengambil sayuran dan memotongnya.
"hyung, kau memotongnya?"
"ommo!! tidak boleh?"
"bukan, biasanya orang bangun langsung cucimuka, kenapa hyung memotong sayuran?"
hyung tersenyum,
"ah, ayoo.." Akupun mendorongnya dari belakang.
tak lama kemudian, hyung kembali.
"apa sekarang aku boleh membantumu?"
"kenapa tidak?" , jawabku sambil tersenyum.
sekitar 1 jam aku dan hyung memasak untuk sarapan.
kamipun sarapan bersama, penuh dengan senyuman satusama lain.
"ah, nampaknya aku sedang jatuh cinta, apakah hyung juga begitu? " gumamku dalam hati.
"hyung" "hyomi" , kataku dan hyung secara bersamaan.
"kau dulu," kata hyung.
"baiklah, apa hyung sekarang tidak bekerja?"
"ommo!! aku baru ingat, hari ini aku meeting di kantor. aku harus cepat - cepat. maafkan aku hyomi, aku harus pergi."
hyungpun pergi, lalu kembali.
"ah, terimakasih untuk sarapannya.sarapannya enak sekali." tiba - tiba hyung mencium pipiku.
"sampai jumpa, aku akan kembali." teriak hyung.
aku masih ternganga dengan perlakuan hyung tadi. sesekali aku tersenyum.
seharian ini aku selalu tersenyum, ingat ciuman hyung tadi.
tiba - tiba hyung menelponku.
"aku tunggu jam 7 malam di taman waktu kita bertemu pertama kali, di kursi itu." belum sempat aku menjawab, hyung sudah menutup telponnya.
"ah, tidak sopan sekali."
aku iseng mencari - cari tentang hyung sungyeol. hari ini tanggal 27 agustus, ini adalah ulang tahunnya.
aku langsung pergi ke toko untuk mencari hadiah untuknya. tak lama kemudian, aku mendapatkannya. hadiah itu ku hias rapi.
"sebentar lagi pukul 7 malam, aku harus bersiap-siap untuk hyung."
aku memilih baju yang cocok untuk kencan malam ini. Akupun bersiap -siap dan tak melupakan hadiah untuk hyung.
setelah semuanya siap, akupun pergi ke taman.
sementara itu, hyung menunggu disana, tiba - tiba handphonenya berbunyi.
panggilan dari atasannya. sungyeol mengangkatnya. wajah hyung memerah stelah menerima telpon itu, dia dimarahi gara - gara kerjanya tidak benar, dan ada file penting yang hilang karenanya, padahal hyung tidak pernah menerima file itu.
hatinya berkecamuk, hyung kesal dan lama menungguku.
aku datang menghampiri hyung, dan hadiah itu kusimpan di belakang badanku.
tiba-tiba hyung marah - marah, dia bilang hyung sudah lama menunggu. kemarahannya semakin memuncak.
entah kenapa air mataku jatuh mengalir bagai anak sungai, dan hadiah yang ku pegang jatuh bahkan terbuka.
hyung melihat hadiah itu,
"aku datang baik - baik untukmu, tapi kenapa kau memarahiku sekeras itu? maksud kau mengajakku kesini hanya untuk memarahiku? begitu?
hyung menutupi wajahnya dengan tangan, tampaknya hyung menyadari kesalahannya.
akupun pergi dan airmata masih berjatuhan.
tiba - tiba hyung memeluku dari belakang dengan erat.
"maafkan aku" suaranya lirih.
aku hanya terdiam.
"perasaanku sedang berkecamuk, dan aku tak mengontrolnya. aku malah melampiaskan kemarahanku padamu. maafkan aku."
"aku memaafkanmu hyung."
sungyeol melepaskan pelukannya. dia mengambil hadiah yang terjatuh tadi dan mengajakku untuk duduk di kursi itu.
"ada apa denganmu hyung?"
"ah, ada sedikit masalah di kantor, dan aku datang terlalu awal. jadi aku menyangkamu terlambat, padahal itu baru pukul 7 lebih 5 . maafkan aku.
"sudah berapa kali kau menyebut minta maaf hari ini?"
"ah, sudahlah lupakan. kenapa kau membawa ini?"
"ah hyung, hari ini ulang tahunmu!!"
"darimana kau tahu hari ini ulang tahunku?"
"aku melihatnya di social media" jawabku tersenyum.
hyung tersenyum.
"ah, kenapa hyung baru tersenyum sekarang? aku suka ketika hyung tersenyum."
"apa? kau suka saat aku tersenyum?" jawabnya penuh penasaran.
"ah tidak, aku salah bicara."
"kau pasti bohong."
"tidak." jawabku tersenyum.
kamipun bercanda malam itu ditemani bintang-bintang indah di langit.
"hapus air matamu, kau tertawa, tapi wajahmu penuh dengan air mata." kata hyung sungyeol.
hyungpun menghapus air mataku dengan sentuhan lembut tangannya, lalu hyung melakukannya.
hyung melakukan apa yang ia lakukan padaku sebelum dia berangkat ke kantor. tapi kali ini tepat dibibirku.
-TAMAT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar