Angel Without Wings

                'Sesulit apapun rintangan kehidupan yang kau hadapi, teruskanlah misimu. Berbahagialah dengan hidup ini, jalani yang ada, seakan esok kau tiada'


 Suatu hari di kota metropolitan tinggallah pemuda tampan. Ia bernama Langit Ramanugraha, biasa  dipanggil Rama. Rama adalah murid SMA kelas  Seni  di kota tersebut. Pada saat itu Rama tinggal sendiri.  Hari ini adalah pementasan bakat para siswa. Rama akan menyanyikan lagu untuk keluarganya disana.

                Rama pergi ke sekolah dengan menaiki motor kesayangannya. Saat itu jalanan sepi, Rama mengebut, tak sadar Rama telah mengalami kecelakaan. Tak lama kemudian datanglah polisi setempat untuk menangani kasus tersebut dan Rama dibawa ke Rumah Sakit. Kecelakaan itu langsung diberitakan di TV.

                Mendengar berita itu, pihak sekolah dan teman – temannya kaget. Saat itu Rama tak sadarkan diri selama 7 hari. Teman – temannya silih berganti menjaganya. Rama tak sadarkan diri, tapi Rama merasa hidup, Rama bertemu dengan sosok malaikat.

Malaikat               : Hey anak muda, aku tahu mengalami kecelakaan itu menyedihkan.
Rama                     : Siapa kau? Apa maksudmu?
Malaikat               : Aku dulu adalah seorang manusia, sama sepertimu. Aku mengalami kecelakaan hebat. Namun tak sempat sadarkan diri. Aku diutus malaikat untuk melihat kejadian – kejadian buruk disini. Sayangnya aku tidak diutus untuk melihat kejadian yang bahagia.. Ah sudahlah lupakan, kau mengalami kecelakaan hebat hari ini, beruntung saja kau tidak mengalami amnesia.

Rama                     : Kau malaikat? Apa saat  ini aku sadar? Atau ini hanya mimpi?
Malaikat               : Hey, kau ini tidak sadar, kau sudah tak sadarkan diri selama 7 hari. Jika kau masih ingin menjalani kehidupan mu di dunia, aku akan memberikanmu misi.
Rama                     : Apa? Misi? Aku memang ingin hidup, tapi dengan cara itukah?
Malaikat               : Ya, tidak ada cara lain. Jika kau setuju, aku akan memberikanmu misi dalam waktu 7 hari.
Rama                     : Hey, kenapa begitu singkat? Apa yang akan terjadi jika aku menyelesaikan semuanya?
Malaikat               : Aku mengutusmu untuk melakukan kebaikan selama sisa hidupmu, dank au harus mencatat kejadian buruk atau kecelakaan. Aku tidak akan memakai rohmu, tapi kau akan sembuh tapi hanya dengan waktu 7 hari saja.

Rama                     : Mencatat kejadian buruk? Bagaimana bisa?
Malaikat               : Aku akan memberimu kekuatan, Teleportasi. Setiap kecelakaan terjadi, kau akan langsung menghilang dan menuju tempat kejadian. Kau hanya perlu mencatatnya (saksi bisu) dan temukan bukti untuk itu, satu lagi, setiap kau berada di tempat itu, tinggalkan satu jejak.

Rama                     : Disamping melakukan hal itu, apa aku bisa menjalani kehidupan normal?
Malaikat               : Tentu saja bisa, kau bisa sekolah, bekerja paruh waktu, tapi Hukum malaikat jika kau ingin hidup normal kembali adalah kau dilarang untuk jatuh jinta. Jika saat itu kau jatuh cinta, jiwa dan raga mu akan ku ambil.
Rama                     : Baik, aku setuju, hanya 7 hari kan.
  Malaikat               : Baiklah anak muda, aku akan membangunkan tidurmu, dan aku menyimpan catatan khusus di tas mu. Jangan kaget jika secara tiba – tiba aku muncul. 
                (Malaikat itupun pergi, dan Rama sadar dari komanya)

Perlahan Rama membuka matanya, Rama masih bingung dengan keadaan ini. Di ruangan, hanya ada teman - temannya dan dirinya.
Vina                       : Rama! (Teman  temannya kaget, sekaligus bersyukur karena Rama sudah sadar)
Oby                        : Syukurlah Rama kau sudah sadarkan diri.
Rama                     : terimakasih .(sambil tersenyum.
Oby                        : Apa besok kau bisa mulai sekolah?
Vina                       : Apa kau gila? Rama baru saja sembuh.
Rama                     : Aku rasa besok aku bisa sekolah. (tersenyum)

Akhirnya Rama pulang dari RS dan kembali ke rumahnya. Rama teringat dengan malaikat tadi, ia membuka tas nya. Buku khusus itu berada dalam tasnya, tapi Rama tidak bisa membukanya.
Rama                     : Apa buku ini akan terbuka jika suatu kejadian buruk terjadi?
(Rama terdiam, duduk dan melihat buku tersebut)
Rama                     : Arrgh, (sambil mengacak- ngacak rambutnya) apa yang harus aku lakukan!!

Keesokan harinya Rama kembali sekolah. Kali ini Rama tidak menggunakan motornya, Rama akan berjalan kaki dan mendengarkan music untuk menenangkan pikirannya di pagi hari. Tiba di sekolah Rama disambut hangat oleh teman – temannya.

Oby                        : Hey Rama, kemari. Duduklah.
Vina                       : Bagaimana hari ini? Apa kau siap untuk belajar?
(Rama hanya tersenyum)
Rama kembali ke tempat duduknya.
Vina                       : Apa kau merasakan hal yang aneh? Maksudku kenapa Rama selalu tersenyum,  Rama jarang mengeluarkan kata – kata.
Oby                        : Argh, sudahlah. Rama baru saja bangun dari koma nya, mungkin dia masih shok dengan kejadian dulu.
Tiba – tiba Rama keluar kelas,

Vina                       : Kenapa dia seperti itu, dia menjadi dingin. Tak seperti biasanya.
(Oby hanya menatap Rama)
Sejak saat itu, Rama terlihat menjadi dingin. Tak seperti biasanya. Rama berniat pergi ke taman sekolah. Tiba – tiba Rama menghilang. Rama sudah menyadarinya.
Rama                     : Kenapa aku menghilang secepat ini? Pertanda apa yang menunjukkan aku harus menghilang?

(tiba – tiba malaikat datang)
Malaikat               : kau akan menghilang, jika kau melihat daun yang beterbangan. (malaikat itupun pergi dengan seenaknya.)
Rama melihat keadaan sekitar, dan sekarang Rama mengerti apa yang harus dilakukannya. Rama mengambil buku catatan khusus disakunya.
Reporter              : Selamat pagi pemirsa, pagi ini terjadi kecelakaan mobil beruntun. Korban kecelakaan langsung di bawa ke RS. Belum diketahui penyebab jelasnya. Dugaan sementara menurut polisi adalah kecelakaan biasa. Terimakasih dan sampai jumpa.
Rama                     : Aish, dan aku harus mencari buktinya? Argh menyebalkan sekali.
(Sejenak, Rama berpikir dan menutup mata)
Rama                     : Kenapa aku tidak menghilang dan kembali ke sekolah? (dalam hati)
Tiba – tiba malaikat kembali datang.
Malaikat               : Kau harus mencari setidaknya 1 kemungkinan jawaban dari kasus ini. Tinggalkan satu jejak, dan baru kau bisa menghilang.
Saat Rama akan menoleh ke arah suara itu, tiba – tiba malaikat sudah pergi.

Rama mencari bukti dari kasus ini, dihadapannya ia melihat 2 foto. Mungkin milik salahsatu dari korban. Sekilas, Rama melihat botol minuman.
Rama                     : mungkin penyebabnya adalah pengemudi mabuk karena mengingat foto ini?
Rama meninggalkan jejak serta menyimpan bukti itu, dan menghilang, dan kembali di taman sekolah. Rama kembali ke kelasnya.
 
Vina                       : Rama (memegang pundaknya dari belakang) bisakah hari ini kau menemaniku ke taman?
Rama                     : baiklah.
Vina dan Rama pergi ke Taman dan duduk bersama.
Vina                       : bagaimana hari pertama sekolah? Apa kau bahagia?
Rama                     : (rama hanya tersenyum) , aku bahagia setelah sekian lama berbaring di RS.
Vina                       : Ayo kita pergi ke sana!! (menunjuk ke arah kumpulan bola sabun, Vina menarik tangan Rama dan mereka bersenang senang)
akhirnya mereka pulang, karena hari sudah semakin sore.
Mereka jalan bersama, Rama mengantarkan Vina pulang. Saat di jalan, Vina tersenyum..
 
Rama                     : Ayo masuk, besok kita bertemu lagi. (sambil tersenyum)
Vinapun masuk ke rumah. Saat Rama pulang ke Rumahnya,.
Ramapun sampai di rumahnya.
Malaikat               : Argh, anak muda zaman sekarang seperti orang gila.
Rama                     : hey, sejak kapan kau disini?
Malaikat               : kau tak perlu tahu. Aku datang kesini hanya mencari makan.
Rama                     : apa? Makan? Apa malaikat bisa makan?
Malaikat               : hey, tentu saja bisa. Aku perlu tenaga untuk mengawasimu bocah tengik.
(Bocah tengik = kelakuan anak yang nakal / tidak sopan)
                                Hey, kau tak boleh sering dekat dengan wanita. kau bisa jatuh cinta? Itu adalah pantangan untukmu. Kalau tidak, roh mu akan ku ambil kembali.
Rama kecewa dan Rama menghidupkan TV. Terlihat, itu adalah kecelakaan tadi pagi.

Reporter              : selamat sore pemirsa. Telah diketahui penyebab kecelakaan tadi. Berikut adalah pernyataan dari polisi.
Polisi                      : kami menemukan bukti berupa foto dan botol minuman, tidak ada bukti yang lain. Dapat disimpulkan bahwa ini adalah kecelakaan biasa akibat pengemudi mabuk  saat berkendara. Terimakasih.
Reporter              : demikian pemirsa berita hari ini, sampai jumpa.
Rama                     : apa aku berhasil?
Malaikat               : ya, kau menyelesaikan tugasmu dengan baik. Tapi ingat, kau tidak boleh jatuh cinta.

Esoknya, Rama kembali sekolah. Seperti biasa, Rama selalu berjalan kaki. Rama tiba di taman sekolah, Rama mendengarkan music. Tak sadar, Rama dikuntit oleh seseorang teman sekolahnya. Ia adalah fans Rama. Saat Rama duduk di kursi, penguntit itu berniat memfotonya, tapi rama menghilang saat  di foto.

Raya      : apa? Kenapa Rama menghilang? Jelas jelas tadi aku memfotonya,apa jangan- jangan dia punya teleportasi?
(tiba – tiba Oby datang mengagetkan Raya)
Oby        : hey Raya!! Kenapa kau disini, sedang apa kau?
Raya      : ah tidak, permisi aku harus pergi.
Oby        : (oby bingung), kenapa dia?

Raya menyebarkan cerita itu ke blog miliknya. Pada saat itu, manajemen majalah melihat postingan tersebut.

Jea         : Fey kemarilah, (dengan mimic kaget) . (Fey berlarimendekati Jea, nampaknya itu serius).
Jea         : lihat ini, seorang siswi SMA memposting tentang teleportasi, dia bercerita bahwa idolanya memiliki teleportasi. Kau percaya itu?
Fey         : ini berita menarik, tapi siapa dia? Kita harus mencari buktinya.
Jea         : Langit. Namanya Langit.
Fey         : menurutku, kita harus menyamar sebagai murid di sekolah sana untuk mendapatkan berita tersebut.
Jea         : baik, aku setuju.

Malam harinya, saat Rama tidur. Tiba- tiba Rama menghilang dari tempat tidurnya. Ia ke sebuah tempat dimana kecelakaan tunggal terjadi. Kala itu jalanan sangat sepi.
Bruk, terdengar suara tabrakan mobil). Rama hanya menyaksikan kejadian itu. Rama kaget, saat pengemudi truk keluar dan memecahkan kaca mobil. Rama memfoto kejadian itu dan menulisnya. Tak ada seorangpun yang tahu, kecuali dirinya dan mereka. Rama kembali menghilang  serta meninggalkan jejak dan tidur.

Saat itu juga, Rama mengirim foto ke kantor kepolisian lewat Hp- nya, tentunya dengan jejak.
Polisi 1                  : hey, seseorang mengirim email ke kantor kita.
Polisi 2                  : apa isinya?
Polisi 1                  : (kaget) ini adalah foto pembunuhan yang terjadi tadi malam.
tiba – tiba telepon berbunyi, polisi 2 meminta foto kejadian.
Polisi 2                  : foto itu benar, telah terjadi kasus pembunuhan tadi malam. Tapi siapa pengirim itu? Aku mengucapkan terimakasih padanya.
Polisi 1                  : tunggu, aku sepertinya mengenal jejak ini, ini adalah jejak yang kita temukan di kasus kecelakaan 2 hari yang lalu. Kau masih ingat?
Polisi 2                  : benar. Aku ingat. Tapi siapa dia?
Polisi 1                  : sudahlah, kita ucapkan terimakasih saja padanya. Jadi kita tidak perlu repot – repot mencari bukti.
Paginya ia menyalakan TV dan melihat kejadian semalam. 

Reporter              : selamat pagi pemirsa, telah terjadi kasus pembunuhan tadi malam. Berikut penyataan menurut polisi.
Polisi 1                  : setelah kami teliti, ini adalah kasus pembunuhan.
Polisi 2                  : kami mendapatkan bukti dari seseorang tanpa nama. Dia mengirim bukti kejadian kepada kami. Bagi kami dia adalah malaikat tanpa sayap, malaikat ini telah membantu kami dalam pencarian bukti di 2 kasus berbeda. Terimakasih malaikat tanpa sayap.
(Rama tersenyum melihat berita tersebut)
Rama kembali ke sekolah. Jea dan Fey sudah tiba di sekolah.

Fey         : menurutku dia langit.
Jea         : tunggu, (melihat lebih jelas) . benar dia langit.
(tiba – tiba teman – temannya datang menghampiri Rama)
Fey         : apa mereka teman Langit?
Jea         : aku rasa begitu, di blog ini ditulis bahwa Langit itu sekarang menjadi berubah, ia tak seperti dulu.
Fey         : apa maksud tulisan itu?
Jea         : entahlah, kita harus cari tahu, berita ini sungguh menarik. (Tiba – tiba Raya mendekati Jea dan Fey)

Raya      : Siapa kalian?
Fey         : Halo, kami murid pindahan. (sambil tersenyum)
Jea         : oh iya, kau tahu dia siapa? (menunjuk pada Rama)
Raya      : dia Langit.
Fey         : dugaanku ternyata benar, (sambil berbisik pada Jea). Kau Raya?
Raya      : kenapa kau tahu namaku? Kau penguntit?
Jea         : aku tahu dari blogmu, kebetulan aku melihatnya. Emm, beberapa hari yang lalu kau posting tentang Langit?
(kemudian Raya mengajak Jea dan Fey duduk)

Raya      : iya aku mempostingnya, karena aku merasa janggal dengan hal itu. Waktu itu aku foto dia, tapi nihil , hasilnya tidak ada. Padahal sebelumnya aku melihatnya dengan jelas.
Jea         : apa mungkin pandanganmu sedang kabur?
Raya      : tidak, aku yakin pandanganku tidak kabur. Apa perlu kita ikuti dia?
Jea         : baik, kita setuju!!

Pulang sekolah Raya, Fey dan Jea mengikuti Rama. Secara kebetulan, saat itu Rama pulang bersama dengan Vina.
(Raya membenci hal itu)
Rama     : ahh, udaranya segar sekali. Aku suka.
Vina       : syukurlah kalau kau suka. Aku juga suka dengan udara segar.
Mereka berdua saling memandang dan tersenyum, tiba – tiba tangan mereka bersentuhan secara tidak sengaja dan langsung menjauhkannya.  Mereka terlihat malu – malu.
Rama     : bagaimana kalau kita duduk disana?
Vina       : ayo.

Rama dan Vina duduk di kursi taman, Rama mengeluarkan headset dan memutar lagu kesukaannya, lagu memberikan satu headset pada Vina. Mereka menikmati alunan lagu itu. Tiba – tiba Rama menghilang, dan muncul kembali. Sementara itu, Jea , Fey dan Raya sedang menguntit mereka.
(Jea , Fey dan Raya kaget)

Jea         : bagaimana bisa? Kau foto dia?
Fey         : argh, aku lupa.
Raya      : Benar, pandangan ku pada saat itu tidak kabur, memang benar dia menghilang.
(Tiba – tiba waktu terhenti, kecuali untuk Rama, malaikatpun datang)
Malaikat               : Hampir saja rohmu akan ku ambil, (malaikat kembali, dan waktu berjalan normal)
Rama     : Ayo kita pergi dari sini.
Vina       : Kenapa?

(Rama beranjak dari kursi, begitupun Vina yang mulai terlihat aneh dengan tingkahnya. Tiba – tiba 3 penguntit tadi berlari mengejar Rama dan Vina. Rama berlari menghindar, Vina terlihat bingung namun tetap berlari, sampai akhirnya mereka menemukan tempat persembunyian, 3 penguntit tadi tidak menemukannya)

Vina       : Lebih baik, kau ke rumahku saja, mungkin disana kau aman. (Rama mengiyakan)
(Mereka tiba di rumah Vina)
Vina       : Apa yang terjadi?  Kenapa kau berlari dan menghindar dari mereka?
Rama     : sepertinya aku mengenal mereka, mereka dari perusahaan majalah. Pasti mereka ingin mencari berita aneh yang berkaitan denganku, tapi aku tak tau apa. (Jawabnya berbohong)
                (Rama tersenyum menatap Vina).
Terimakasih untuk hari ini.
Vina       : apa maksudmu?
Rama     : aku bilang terimakasih untuk hari ini, karena … (Rama tersenyum dan tak melanjutkan perkataannya)
Vina       : hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17, kau adalah oran yang menemaniku saat ini, jadi ku mohon, temanilah aku di ulangtahunku ini.

(Denyut jantung Rama berdebar saat mendengar ucapan Vina, mungkin ini rasanya jatuh cinta?. Saat  Vina akan make a wish, tiba tiba Rama terjatuh dari duduknya)
Vina       : Rama, Rama… kau kenapa?
(Vina mencoba mendeteksi denyut nadinya, namun sudah tidak ada).
Vina       : Apakah ucapan terimakasih untuk hari ini, adalah ucapan terakhir darinya?
(Vina menangis melihat Rama tiba – tiba meninggkan dirinya, untuk selamanya, di ulang tahunnya yang ke 17-   Tiba – tiba roh Rama hidup dan datanglah malaikat)

Rama                     : Hey, tega sekali kau? Disaat aku bahagia seperti itu, kau malah mengambilku.
Malaikat               : hey bocah tengik, kau lupa? Kau tidak boleh jatuh cinta!! Apa kau tidak menyadarinya saat jantungmu berdebar?
Rama                     : Kenapa kau tidak memberiku waktu sebentar saja untuk mengucapkan selamat padanya.
Malaikat               ; Kau mau? Silahkan. Jika kau mampu.
Rama                     : Argh, sudahlah. Sekarang aku dan catatanku akan dibawa kemana?
Malaikat               : Ini tempatmu, (menunjuk ke suatu tempat dengan gerbang putih yang tinggi)

The end


Dian Budiarti

Hello, I'm Dian and I'm is Casual style lovers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Play on

Instagram